Website Pemerintahan Kota Banjarmasin |
Membaca kiriman teman-teman Facebook yang bertebaran di Beranda merupakan kebiasaan saya ketika membuka akun Facebook saya. Ini merupakan hal penting karena melihat update terbaru tentang informasi yang dibagikan mereka. Nah, malam Jumat saya melihat dan membuka link dari Yahoo! News yang dibagikan teman saya yang berjudul "Tiga Kota Teladan".
Sempat kaget, ketika saya melihat bahwa dari tiga kota teladan itu ada kota Banjarmasin yang terpilih. Dua kota lainnya yaitu Pekalongan dan Solo di Jawa Tengah.
Berikut ini linknya:
http://id.berita.yahoo.com/tiga-kota-teladan-053515571.html
Kota Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan dan bisa saya akses kesana hanya kurang lebih sejam dari kota Banjarbaru dimana sekarang saya diam. Ketika masuk kota Banjarmasin akan disambut dengan pintu gerbang yang dibangun megah dengan arsitektur khas Banjar. Lalu memasuki perkotaan dipenuhi masyarakat dan gedung (ruko dan gedung kantor) yang menghiasi dengan cepat.
Ya, kota Banjarmasin yang merupakan gerbang perekonomian dan pemerintahan Provinsi (karena masih menunggu selesainya pusat perkantoran di Banjarbaru) menjadikan sebagai kota sibuk di Kalimantan Selatan. Urbanisasi lancar terjadi dari daerah Hulu Sungai (Banua Anam), Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru dengan berbagai kepentingan seperti ekonomi, pendidikan, pemerintahan, industri, liburan dan lain-lain. Dan juga migrasi dari pulau Jawa, Sulawesi, Sumatra, Bali, Maluku dan Papua juga menambah banyaknya warga di kota Banjarmasin. Dari urbanisasi itulah, perkembangan bangunan seperti perumahan, kost, ruko, rukan, tempat berbelanja menjamur luas di Banjarmasin.
Kembali lagi pada topik yang dibahas, kenapa Kota Banjarmasin menjadi 3 kota Teladan di Indonesia? Apakah salah penilaian dari Badan Khusus PBB yaitu United Nations Human Settlements Programme (UN–HABITAT) memilih kota Banjarmasin menjadi 3 kota teladan di Indonesia?
United Nations Human Settlements Programme (UN–HABITAT) adalah salah badan khusus di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk tempat tinggal manusia. Didirikan pada tahun 1978 dan berkantor pusat di markas PBB di Nairobi, Kenya. Mempunyai pusat regional disebut United Nations Centre for Human Settlements (Habitat)/(UNCHS) dan berkantor di Nairobi (Kenya), Rio de Janeiro (Brasil) dan Fukuoka (Jepang). Mempunyai tugas besar untuk mempromosikan secara sosial dan lingkungan kota yang stabil dengan tujuan memberikan perlindungan sama bagi semua orang.
UN-HABITAT melakukan program penilaiannya dengan mendatangi kota Banjarmasin langsung pastinya. Pada artikel tersebut dikatakan penilaian dilakukan pada tahun 2011 dan 2012. Setelah, dicari sumbernya di dunia maya maka saya mendapatkan artikel kunjungan UN-HABITAT di Banjarmasin tahun 2011 yaitu:
- http://solokotakita.org/boats-houses-toilets-and-trash-in-banjarmasin/
- http://www.pdpalbanjarmasin.com/utama/index.php?option=com_content&view=article&id=65:pd-pal-kota-banjarmasin-dikunjungi-un-habitat&catid=11:kegiatan-terbaru-&Itemid=45
Nah, dari kedua artikel tersebut dapat ditarik kesimpulan, tujuan dari UN-HABIT pada penilaian mereka adalah mengkoneksikan pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan pembangunan di kota tersebut. Dan itu sudah sesuai dengan Kota Banjarmasin yang sedang berkembang dalam meningkatkan pembangunan di segala bidang seperti perumahan, infrastruktur, sanitasi, dan pariwisata.
Bidang perumahan, sedang dibangun rusunawa di dan perumahan baru yang berada di kota Banjarmasin sendiri atau disekitar kota Banjarmasin untuk menopang membludaknya hunian masyarakat di kota. Bidang infrastruktur, sedang dibangun fly over (jalan layang) untuk mengurai kemacetan di kota Banjarmasin pada masa mendatang. Bidang sanitasi, adanya instalasi pembuangan air limbah dan kesepakatan 5 daerah di Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut) untuk membangun instalasi air bersih bersama. Sedangkan, bidang pariwisata, Banjarmasin melakukan revitalisasi Pasar Terapung untuk meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
Tambahan juga ada artikel dari http://blog.ub.ac.id/maiph/2012/12/01/akses-air-bersih-dan-sanitasi/ yang mengatakan Kota Banjarmasin menjadi contoh pengelolaan air yang baik di kota di negara-negara berkembang Asia.
2 Comment