BLANTERORBITv102

    Mengenal Teknologi Web-Based Virtual Reality

    Selasa, 06 Maret 2012
    22 tahun yang lalu tepatnya tahun 1990, Tim Berners-Lee mempublikasikan sebuah proyek World Wide Web, yaitu tentang sebuah dokumen yang terdiri dari hypertext (tidak hanya teks biasa), dapat diakses dengan menggunakan sebuah browser dengan arsitektur client-server. Konsep ini kemudian mendasari semua halaman web yang ada saat ini.

    Pada tahun 2012 ini, diperkirakan telah lebih dari 200 juta halaman web dan pastinya akan terus bertambah. Namun teknologi penyajian dokumen hypertext yang menjadi konsep awal World Wide Web telah mengalami evolusi. Dari HTML (Hypertext Markup Language) yang terdiri dari teks biasa, mengarah pada tren Web-Base Virtual Reality. Dengan Web-Based Virtual Reality, konten dari web akan diperkaya dengan kemampuan interaksi antara objek pada web dengan user (secara real-time).

    Untuk membangun aplikasi web dengan virtual reality diperlukan bahasa pemrograman yang dapat memodelkan virtual reality. Beberapa pemain pada ranah ini antara lain X3D, O3D API, 3DMLW, dan WebGL. Kriteria yang harus dimiliki ada 4, yaitu kemudahan penggunaan, kompabilitas jika dijalankan pada platform yang berbeda, kualitas, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan user.

    X3D
    Jenis file X3D adalah .wrl/.wrz dalam bentuk terkompresi. Website untuk info X3D adalah www.web3d.org/x3d. Developer X3D ini adalah Web3D Consortium.

    VRML merupakan markup language yang dibuat sebagai upaya untuk memudahkan pengembang web dalam membuat web dengan grafik 3D. Pada awalnya, ada beberapa kandidat yang hendak dijadikan basis dalam pengembangan VRML, namun akhirnya OpenInventor yang dikembangkan oleh Silicon Graphics Inc. (SGI) menjadi standardisasi untuk VRML. Muncullah VRML versi 1.0, yang beberapa tahun kemudian direstrukturisasi (dan dikembangkan) menjadi VRML versi 2.0 pada bulan Agustus 1996, yang memungkinkan animasi secara real-time pada web.

    Untuk menjaga agar VRML ini sebagai standar grafik 3D yang terbuka dan memungkinkan pengembangan lebih jauh, dibuatlah sebuah dewan yang terdiri dari gabungan institusi akademik, perusahaan, pemerintah dan profesional untuk bergabung dalam sebuah konsorsium non-profit, yaitu konsorsium Web3D. Saat ini, VRML telah memasuki generasi ke-3, yang disebut dengan X3D, dan telah distandardisasi ISO.

    X3D merupakan format file berbasis XML (eXtensible Markup Language) untuk merepresentasikan objek 3D. Saat ini, X3D memiliki seperangkat fitur yang yang dapat dirancang untuk digunakan dalam CAD dan arsitektur, visualisasi medis, pelatihan dan simulasi, multimedia, hiburan, pendidikan dan banyak lagi. Beberapa fitur utama dari X3D ini adalah:
    • Merupakan bahas XML yang memungkinkan untuk terintegrasi dengan layanan web, jaringan terdistribusidan cross-platform.
    • Memungkinkan untuk menambahkan komponen.
    • Kumpulan ekstensi yang standar untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang spesifik.
    • Dapat di-embed ke mobile phone hingga super komputer.
    • Real-time graphic.
    Beberapa dukungan yang diberikan oleh X3D ini, antara lain grafik 3D (geometri poligon, geometri berparameter, transformasi hierarkis, pencahayaan dan pemetaan materi), grafik 2D (teks, vektor dan bidang datar 2D yang ditampilkan dalam transformasi 3D hierarkis), animasi, audio dan video, interaksi pengguna, navigasi, networking, objek pilihan pengguna, scripting, simulasi fisik (humanoid animation, dataset geospasial, integrasi dengan protokol Distributed Interactive Simulation).

    Untuk menampilkan X3D pada browser, dibutuhkan browser X3D yang merupakan software aplikasi yang dapat membaca (serta melakukan parser) dari scene X3D, serta merender (menggambar) objek yang ada dari berbagai sudut pandang. Browser juga memegang peranan penting dalam animasi  objek, dan interaksi terhadap user. Beberapa X3D browser menawarkan plug-in yang dapat diintegrasikan dengan hypertext biasa pada web browser seperti Mozilla Firefox atau Internet Explorer. Contoh dari browser ini, antara lain Xj3D (berbasis Java), FreeWRL VRML/X3D browser, dan Heilan X3D browser
    X3D (sumber: Google Images)
    O3D

    Jenis file O3D adalah HTML dengan JavaScript. Untuk info selanjutnya http://code.google.com/p/o3d/. Developer O3D adalah Google, Inc.

    O3D adalah JavaSript API yang bersifat open source untuk membuat aplikasi grafik 3D yang interaktif melalui web browser atau XUL aplikasi desktop. Beberapa penerapan aplikasi dari O3D adalah game, iklan, model 3D, produk demo, simulasi, aplikasi teknik, sistem kontrol, atau dunia virtual. Walaupun O3D saat ini sedang dalam inkubasi di Google Lab, namun dalam beberapa tahun ke depan, Google berharap O3D dapat menjadi standardisasi untuk konten 3D pada web.

    O3D yang berupa plugin ini diklaim Google lebih memuaskan dibandingkan eksperimen yang sama dengan konten web 3D dari Google sebelumnya, seperti layanan Lively. Source code dari plugin tersebut akan didistribusikan di bawah lisensi open source BSD, yang memperbolehkan pengembang pihak ketiga untuk mempelajari, memodifikasi dan mendistribusikan ulang software plugin tersebut. Arsitektur yang digunakan pada O3D adalah seperti pada gambar berikut.

    Sebuah aplikasi O3D sendiri merupakan bagian dari file HTML. Kode Javascript utama untuk O3D diletakkan di antara tag

    Author

    Iqbal Alghifari

    BLOGGER DARI KALIMANTAN SELATAN