BLANTERORBITv102

    Oh..... Pancasilaku!

    Sabtu, 04 Juni 2011

    Tanggal 1 Juni merupakan hari dimana kita memperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Pancasila yang terdiri dari 5 sila, yaitu:
    1.      Ketuhanan Yang Maha Esa.
    2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab.
    3.      Persatuan Indonesia.
    4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan  dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
    5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Ya, ke-5 sila itulah yang selalu dibaca setiap hari senin saat upacara bendera berlangsung. Selain itu, ke-5 sila tersebut juga ada di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia dalam paragraf terakhirnya.

    Pancasila juga diajarkan di mata pelajaran sekolah mulai TK sampai Kuliah. Pancasila yang masuk di salah satu mata pelajaran dan mata kuliah yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan nama terakhir yang sampai sekarang dipakai setelah berganti beberapa nama mulai dari Kewarganegaraan, PPKn (Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan) dan lain-lain.

    Apakah warga Indonesia mengenal Pancasila? Kalau ditanyakan kepada orang yang pernah mengenyam pendidikan pasti mereka tahu, kalau orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan mereka akan kebingungan menjawabnya.

    Pancasila mempunyai 45 butir nilai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Dimana 45 butir itulah yang dihayati dan diamalkan oleh seluruh warga negara Republik Indonesia. Setiap sila yang mempunyai beberapa butir tersebut mewakili setiap sila.


    45 Butir Nilai
    Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
    Pancasila

    Sila Kesatu:
    Ketuhanan Yang Maha Esa
    • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    • Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar  kemanusiaan yang adil dan beradab.
    • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    •  Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    •  Agama dan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya.
    • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
    • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadapa Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

    Sila Kedua:
    Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
    • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
    • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
    • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
    • Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa  selira.
    • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
    • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
    • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
    • Berani membela kebenaran dan keadilan.
    • Bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
    • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

    Sila Ketiga:
    Persatuan Indonesia
    • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
    • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
    • Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
    • Mengembangkan rasa kebanggaan dan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
    • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
    • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
    • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

    Sila Keempat:
    Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

    • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
    • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
    • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
    • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
    • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
    • Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
    • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
    • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
    • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
    • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.

    Sila Kelima:
    Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
    • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
    • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
    • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
    • Menghormati hak orang lain.
    • Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
    • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
    • Tidak menggunakan hak milk untuk hal-hal  yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
    • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
    • Suka bekerja keras.
    • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
    • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

    Author

    Iqbal Alghifari

    BLOGGER DARI KALIMANTAN SELATAN